Tarif Rara Istiati Wulandari, Wanita Indigo yang Bantu Temukan Korban Sriwijaya Air dan Pawang Hujan

 In Berita

Baru baru ini sosok Rara Istiati Wulandari menjadi perbincangan hangat di media sosial. Wanita Indigo yang sering menjadi pawang hujan di acara-acara besar termasuk Asian Games 2018. Membantu Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk mengevakuasi para korban kecelakaan yang hilang, terbaru Sriwijaya Air. Namun tahukah kalian harta kekayaan sosok Rara Istiati Wulandari?

Berikut penjelasannya.

Melansir acara televisi On The Spot pada tahun 2019 lalu, Rara Istiati Wulandari atau yang akrab disapa Rara ini membeberkan penghasilanya.

“Saya memiliki hobi yang kini menjadi profesi yaitu sebagi pawang hujan,” kata Rara.

“Waktu itu saat usia 8 sampai 9, cara saya melakukannya dengan berteriak ke langit supaya awan cerah,” kata Rara.

“Seorang indigo yang memndapatkan energi dari leluhur, itu bisa komunikasi langsung dengan para dewa, ketika kita memiliki power kita bisa mengendalikan angin, api air dan udara,” kata Rara.

Karena padatnya permintaan, Rara menjadikan pawang hujan jadi pekerjaan tetap bahkan menuju arah profesional. Tak lupa, Rara juga membeberkan penghasilannya dari profesi yang ia jalankan sekarang.

“Itu ada kontrak kerjanya, jadi tanggal berapa, saya itu sudah dibayari dulu ada DP nya, ada Tarifnya,” kata Rara.

“Kalau untuk acara Nikahan itu beda ya, saya tarif sekitar satu jutaan, kalau untuk acara menteri ke atas saya dapat harga 10 juta, kalau untuk kampanye per hari itu 5 juta,” ujar Rara.

Melansir Tribun Bali, Rara Istiati anak Indogi ini merupakan orang Bali. Ia tinggal di sebuah apartemen di Jalan Ciung Wanara I Nomor 7, Denpasar, Bali.

“Saya memang dari kecil indigo. Keluarga saya RR itu Raden Rara trah Solo Jogja,” sebut Rara.

“Dari kecil diajarkan dunia spiritual. Konon zaman dulu eyang kakung punya adik setiap tahun tepatnya satu suro menghendel upacara di Keraton Solo.”

“Dan setiap tahun ada adu-adu ilmu, siapa yang menang, dia yang handel upacaranya termasuk masalah pawang hujan,” kata Rara.

Bakat Keturunan

Pada periode selanjutnya, eyang kakungnya tersebut menugaskan ayah Rara untuk melanjutkan tradisi tersebut. Namun sang ayah kurang suka dengan hal tersebut. Sang ayah akhirnya mengajari dirinya. Rara pun mulai tahun tentang hal-hal yang bersifat gaib. Sang ayah tahu bahwa Rara adalah anak indigo atau di Bali disebut melik.

“Saat umur tiga tahun bapak saya sakit dan diprediksi akan meninggal saat saya umur 5 tahun.”

“Saya diajarin kayak paranormal activity seperti ngobrol dengan makhluk gaib, roh, termasuk mencium bau awan sebagai pertanda hujan atau tidak.”

“Dan biasanya banyak yang tidak siap memiliki anak indigo, tapi bapak saya sudah siap.”

“Dan bapak dulu mengaplikasikan ilmu pawang hujan itu untuk sepak bola, yakni bantu Persipura Jayapura yang dulu,” kata wanita kelahiran Jayapura, 22 Oktober 1983 ini.

Tahun 1988, sang ayah meninggal dan Rara menonton video milik ayahnya tentang dunia lain. Dan sebelum ayahnya meninggal Rara pun sempat memimpikan sang ayah akan meninggal. Mimpi itu memang terjadi, walaupun sang ibu sempat mengatakan jika sang ayah baik-baik saja. Dari sana Rara percaya bahwa dirinya bisa meramal apa yang akan selanjutnya dan bahkan ia meramalkan dirinya jika tetap hidup di Jogja akan susah. Ia pun bercerita saat umur sembilan tahun sudah mampu menjadi pawang hujan. Dia mendapatkan pundi rupiah dengan bekerja sebagai pawang hujan di acara-acara pagelaran wayang.

“Umur sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayang. Waktu itu saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke dalangnya kalau saya bisa bantu agar tidak hujan,” paparnya.

Rara Istiati

Rara Istiati (YouTube/Ganjil Misteri)

Dengan melakoni pekerjaan tersebut, ia mendapat uang Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu dan ia merasa sangat senang.

Pernah Hilang di Sangeh

Rara memutuskan pindah ke Bali, karena ia suka dengan alam Bali dan ingin mendapat guru spiritual di Bali.

“Saya selalu ingin pindah ke Bali, tapi mama tidak mengizinkan. Ini dikarenakan saya pernah hilang waktu berlibur di Sangeh saat SMP dulu,” paparnya.

Saat itu ia bersama temannya berlibur ke Sangeh. Tiba-tiba anting yang dikenakannya ditarik seekor kera, dan ia pun hilang padahal areal Sangeh yang saat itu tak terlalu luas. Mengetahui Rara sudah hilang, teman-temannya pun mencarinya dan bahkan sempat menelepon sang ibu yang ada di Jogja yang membuat sang ibu panik.

“Waktu itu belum ada telepon genggam seperti sekarang, dan saat itu yang saya lihat hanya monyet.

Saya jalan-jalan sama monyet, saya senang sekali karena saya dikasih pisang sama monyetnya,” tuturnya. Untuk menemukannya dicarilah pemangku untuk membantu pencarian dirinya.

Ia diketahui menghilang pukul 10.00 dan ditemukan pada pukul 07.30 di tempat yang sama saat pertama kali ia diketahui menghilang. Di sepanjang waktu perjalanan hidupnya ia pun melaksanakan meditasi. Dalam meditasinya, ia selalu melihat sosok seorang Maha Rsi dan karena itu ia selalu ingin pindah ke Bali.

Bertemu Cok Rat

Melansir Tribun Bali, setelah bercerai pada November 2014, ia bertemu dengan Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi atau Cok Rat bersama sang istri pada tahun 2015 di sebuah acara Komunitas Spiritual Indonesia.

Di sana ia mengutarakan keinginannya untuk datang ke Bali dan ingin mencari guru spiritual dari Bali.

“Kalau tidak salah itu Maret 2015 dan waktu itu saya bilang saya Rara, saya janda, saya ingin cari guru orang Bali.”

“Cok Rat menanyakan apa kemampuan saya, saya bilang bisa ngeramal dan Cok Rat mau mengangkatnya sebagai murid, tapi harus mandiri tanpa memberatkan orang lain,” tuturnya.

“Bilang bisa ngeramal saya ditanya lagi, bisa ngeramal apa. Jangan cuma ngeramal aur-auran.”

“Waktu itu temen-temen banyak bisa tarot dan saya bilang bisa tarot, padahal belum bisa,” katanya.

Selanjutnya Cok Rat memberikan sebuah tantangan untuk meramal teman-teman politikusnya di DPD dan sekaligus mencari biaya untuk datang ke Bali.

Ia pun langsung belajar tarot dan meminta tarot dari seorang ahli Feng Shui yakni Koh Gunadi. Dan karena ia bisa berbicara dengan roh, ia pun belajar tarot ini dari Ani Sekarningsih tokoh yang memperkenalkan tarot di Indonesia dan membuat tarot wayang.

“Saya waktu itu pusing harus belajar baca 78 kartu tarot, dan karena bisa ngobrol dengan arwah saya cari di google cari gambar Bu Ani Sekarningsih dan saya ngobrol dengan arwahnya di alam gaib saya belajar dengan Ani Sekarnigsih itu.

Banyak yang bilang kalau saya saat itu pakai teknik visualisasi ada yang bilang halusinasi juga tapi saya memang beneran belajar dari bu Ani,” katanya. Sore sekitar pukul 15.00 ia berangkat dari Salemba menuju ke DPD.

“Di sana ngeramal politisi, tak ramal semua, sampai sore jam 6 sore dapat Rp 3.5 juta dan bisa buat beli tiket ke Bali,” katanya.

Ia ke Bali pada Maret 2015 dan sampai di Bali menuju ke Puri Satria. Sampai di puri, Cok Rat menyarankan pada dirinya untuk pergi ke Pura Besakih dan beberapa pura lainnya.

Dipercaya Para Pejabat

Melansir Tribun Bali, Sejak tahun 2015 sampai 2019 ini, Rara dipromosikan oleh Cok Rat untuk menjadi pawang hujan di beberapa acara besar atau hajatan orang penting.

“Saya jadi pawang hujan saat nikahan anaknya pak Budi Gunawan, nikahan anaknya Pak Oesman Sapta Odang,” katanya.

“Agak surprise sebenarnya, karena di sana sudah ada pawang hujan yang lokal. Tapi saat itu Pak Hasto (Hasto Kristiyanto) datang ke Puri Satria terus diminta bantu pawang hujan biar di sana ada tambahan orang Bali,” paparnya.

“Dia bilang ke saya, Mbak kok pakai baju kebaya, cantik, nanti luntur makeup-nya.

Kita ketahui kan kalau pawang hujan itu lumrah pakai baju hitam serem, aku pakai pakaian biasa dan bahkan pakai makeup, jadinya saya minggir dulu,” kisahnya.

Rara pun meminta izin menyalakan dupa untuk ikut membantu. Selain itu, ia juga merupakan pawang hujan saat pelaksanaan Asian Games. Rara menceritakan bagaimana perkenalan awalnya dengan Menpora Imam Nahrawi di Puri Agung Singaraja.

Perkenalan ini bermula dari tarot, di mana ia dimintai bantuan oleh Anak Agung Ugrasena untuk membaca tarot. Kemudian dari sana Anak Agung Ugrasena mengutarakan acara Muhaimin Iskandar di Puri Agung Singaraja.

Dari hasil ramalannya, acara tersebut akan dihadiri oleh empat menteri dan ia menyatakan akan membantu menjadi pawang hujan saat acara tersebut. Saat itulah dia kenal dengan Imam Nahrawi dan saat Asian Games diminta untuk menjadi pawang hujan. Ia mulai membantu menjadi pawang hujan sejak tanggal 17 Agustus 2018 saat persiapan Asian Games. Dalam bertugas menjadi pawang hujan, ia juga mensinkronkan dengan ramalan cuaca dari BMKG.

Pernah ikut serta dalam membantu evakuasi Pesawat Lion Air.

Melansir Channel Youtube Ganjil Misteri, Selain membantu evakuasi Sriwijaya Air sj 182, Rara juga ikut sera membantu dalam evakuasi Lion Air.

“Allhamduillah saat ini para Basarnas sehat sehat, kalau saat saya membantu Lion Air ada satu yang meninggal,” kata Rara.

Tak hanya membantu evakuasi, Rara juga sering menjadi pawang hujan di berbagai acara pejabat dan pemerintahan.

Ya, Rara memang dikenal oleh pemerinth sebagai pawang hujan dan ahli Tarot.

Dekat dengan Dunia Artis

Selain jadi pembaca kartu tarot dan meramal nasib beberapa artis Tanah Air, RR Istiati Wulandari juga merupakan seorang pawang hujan. Ia telah melakoni pekerjaan menjadi pawang hujan ini sejak masih usia sembilan tahun dengan menjadi pawang hujan di acara wayang di daerah Yogyakarta.

Membaca Lontar dan Meditasi di Besakih, Bahkan ia pernah membuka lontar tentang melik di Klungkung dan memang terbukti ia seorang yang melik (indigo).

Sehabis meditasi di Besakih ternyata turun hujan, dan ajudannya Cok Rat mengingatkan tentang dirinya yang bisa memindahkan hujan. Ia pun mencoba, namun yang biasanya ia menggunakan asap kemenyan maupun rokok, kini ia menggunakan dupa.

“Saya coba pakai dupa dan awan mendung bisa saya geser. Dan rejeki saya memang dari Bali,” tuturnya.

Diminta langsung oleh Indra Sjafri

Kehadiran Rara sebagai pawang hujan di AFC U-19 2018 atas permintaan Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-19. Indra meminta Rara untuk membantu memindahkan hujan dari sekitar Senayan ke daerah lain. Berbekal tiket pemberian Indra, Rara bertugas di sekitar Senayan selama turnamen AFC U-19 2018 berlangsung. Ia pun berupaya memindahkan hujan deras yang terjadi pada kamis (18/10) dengan membawa dupa dan kemampuannya.

Bantu Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018

Melansir Tribunnews, Bakat Rara bukan hanya diminta saat pertandingan ini. Rara juga pernah diminta membantu acara Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 agar tidak hujan. Rara juga sempat memindahkan hujan yang turun saat acara penutupan Asian Games 2018. Kemampuan seperti yang dimiliki Rara merupakan suatu anugerah. Sebab itu ia berharap agar tiap acara besar, setidaknya punya tim khusus yang berisi anggota seperti dirinya. Hal itu untuk melancarkan jalannya acara yang berlangsung.

Netizen Bandingkan dengan Mbak You.

Pantauan Sumber, dalam channel Youtube Ganjil Misteri yang kini masuk jajaran trending Youtube Indonesia banyak yang membanding-bandingkan Rara dengan peramal lain.

Ya, Melihat Rara yang langsung terjun membantu jalannya evakuasi korban membuat netizen kagum. Menurut netizen setidaknya Rara turun langsung membantu ketimbang ramal duduk dari jauh yang belum tahu fakta lokasi sebenarnya.

“Lebih respect ini daripada meramal ramal gajelas, apalagi meramal nya bencana, bikin resah aja”

“Jujur sy Respect pada ank”indigo.. sy percaya Allah maha kuasa, maha sgalanya jadi klo Ada ank indigo itu jadi juga kehendak Tuhan..”

“Tidak dapat dipungkiri.. orang orang seperti ini memang ada di dalam tim sar tiap daerah…cuman kebanyakan gak mau di ekspos dan lebih memilih berbaur dengan tim sar yg lain, karena niatnya memang hanya ingin menggunakan kemampuan mereka untuk hal yg berguna”

“Ya Bagusnya Seperti Ini Artinya Mbak Rara Istiati Bisa Terjun Langsung Ke Lokasi Dan Bisa Langsung Berdialog Dengan Team Basarnas Yg Sedang Bekerja Di Titik Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air JT 282 Tsb, Semoga Allah Bisa Mengabulkan Segala Usaha Tugas Mulia Yg Dilakukan Oleh Para Petugas Dilapangan, Aamiin.”

“Sya LBH suka dengan org org yg mau membantu seperti mba nya ini punya kelebihan indigo mesti di gunakan untuk yg baik jgn untuk menyumpahi seperti meramal meramal yg menyebab kan resah semua org”

“Semua ilmu kepunyaan allah swt termasuk ilmu mba nya ini, mari sama2 berdoa yg terbaik buat kita semua”

Sumber: https://berita.baca.co.id/59879090?origin=relative&pageId=eef81676-4d70-456c-bb29-d8c1c29dcfad&PageIndex=1

Recent Posts

Start typing and press Enter to search